Juli 2014 - Randy Lorena Candra

28 Juli 2014

Idul Fitri
03.000 Comments
Rasulullah ingin semua umatnya berbahagia ketika Idul Fitri tiba, ini terbukti saat beliau dengan ikhlas mengangkat seorang anak kecil menjadi anak angkatnya. Beliau ingin menghilangkan kesedihan dalam diri anak tersebut.

Hari ini adalah hari dimana seharusnya semua umat islam berbahagia. Aku sendiri bingung dengan perasaanku, apakah aku sudah cukup bahagia?

Hanya Allah yang tahu apa yang sedang terjadi, Allah yang menciptakan hati dan mengatur apa yang harusnya dirasa oleh hati. Saat ini aku tidak tahu apa yang sedang hatiku rasa, namun aku yakin saat ini hatiku tidak cukup bahagia.

Hakikatnya manusia pasti berbuat salah, begitu juga aku. Namun mungkin aku telah terlalu banyak berbuat salah sehingga aku harus menerima semua yang sedang aku alami saat ini. Awalnya aku berfikir bahwa sabar itu tak ada batasnya. Tapi ternyata semua salah setelah aku melihat kenyataan yang terjadi.

Yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah mencoba mengambil hikmah dari setiap kejadian walaupun sepertinya semua itu akan susah dilakukan. Mencoba memperbaiki diri walaupun banyak rintangan yang harus dilalui. Mencoba berfikir bahwa semua akan indah pada waktunya.
Bismillahirrohmanirrohim, dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Hari ini aku akan mencoba memulai menata diri yang baru.

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf lahir dan Bathin



Read more

25 Juli 2014

Susah nulis sastra
09.000 Comments

Kalau seandainya sastra tak butuh sistematika dalam menulis pasti aku juaranya. Aku punya banyak keresahan yang jujur saja sudah mengganggu fikiran dan hati. Namun semua keresahan itu tak pernah mampu untuk aku susun menjadi sebuah karya sastra yang bermakna. Aku sering iri dengan mereka yang bisa dengan mudah menyusun kata-kata menjadi cerita. Setiap kali membaca dan mengamati tulisan mereka aku sering bertekad untuk bisa seperti mereka. Yang ada dalam fikiran hanyalah ‘mereka bisa, aku juga pasti bisa’.

Kenyataannya, berkali-kali mencoba aku tetap tak bisa menyusun sebuah karya sastra dengan sistematika. Aku merasa apa yang aku tulis selama ini jauh dari kriteria karya sastra. Kata-kata yang aku susun selama ini hanya sebuah celotehan belaka yang sama sekali jauh dari kriteria sastra. Aku iri dengan mereka, aku ingin bisa membuat sastra.

Setiap orang pasti punya idola. Percaya atau tidak idola sedikit banyak akan memperngaruhi perkembangan kita. Raditya dika, salah satu penulis idola. Punya banyak karya, bisa dibilang dia ahli sastra tapi sama sekali tak ada pengaruhnya terhadap aku yang sangat mengidolakannya. Aku ingin membuat sastra. Ingin sekali.

Saat ini, saat dimana aku sedang menyusun kata-kata ini sebenarnya aku sedang berusaha untuk membuat sastra, tapi rasanya ini sangat jauh dari kriteria sastra. Entah kenapa aku sulit sekali untuk membuat sebuah karya sastra. Aneh memang, aku cinta sastra tapi aku tak bisa membuat karya sastra.

Tapi aku sadar, sekalipun aku sulit untuk membuat sastra tapi aku tetap punya banyak cerita. Aku ini pemuda Indonesia, sosok kreatif yang dibutuhkan bangsa. Aku tak boleh berhenti berkarya hanya karena aku tak bisa membuat sastra. Aku tetap harus berkarya sekalipun itu jauh dari sistematika. Karena hakikatnya Indonesia tidak butuh mereka yang bisa, tapi butuh mereka yang berusaha untuk berkarya.


Read more

23 Juli 2014

Siklus Ramadhan
21.16 4 Comments

‘Orang mana bisa selamanya sama’ – Raditya Dika

Kupu-kupu, setiap orang pasti punya pemikiran yang sama dengan binatang yang satu ini. Indah, cantik dan sedap dipandang mata. Hampir semua tahu bahwa kupu-kupu berasal dari kepompong. Tidak sedikit diantara kita yang sering mempertanyakan bagaimana bisa kepompong yang begitu jelek bisa berubah menjadi kepompong yang begitu indah.

Jawabannya adalah siklus. Siklus hidup akan selalu berubah seiring berjalannya waktu. Tak Cuma kupu-kupu yang punya siklus, manusia juga punya siklus. Manusia pasti berubah, tak ada manusia yang tidak berubah. Tak ada manusia yang akan tetap seperti itu selamanya seiring berjalannya waktu. Tak ada manusia yang selamanya menjadi bayi. Manusia pasti akan mengalami perubahan siklus. Dari bayi ke balita, dari balita ke anak-anak, dari anak-anak ke remaja hingga mencapai dewasa.

Intinya, waktu pasti akan merubah sesuatu. Begitu juga momen ramadhan tahun ini. Banyak perubahan yang mungkin bukan hanya saya yang merasakannya, kalian semua mungkin juga merasakan perubahan-perubahan itu. Saya pribadi merasakan bahwa ramadhan tahun ini terasa begitu berbeda dari sebelumnya.

Dulu, ramadhan adalah momen hangat bersama keluarga, menghabiskan waktu bersama keluarga besar. Namun seiring berjalannya waktu kehangatan itu tak lagi bisa dirasa, sebagian besar saudara tak bisa lagi berkumpul bersama karena banyaknya rutinitas kerja. Ramadhan tahun ini terasa berbeda, rumah jadi lebih sepi dari biasanya. Sahur dan buka puasa tidak seramai biasanya. Dan bahkan hari-hari menjelang ramadhan juga tak semeriah biasanya.

Dulu, ramadhan adalah momen dimana haus dan lapar menjadi musuh utama. Namun semenjak jadi mahasiswa semua jadi biasa aja. Karena kita udah terbiasa nahan lapar di akhir bulan nunggu kiriman.

Dulu, sebelum ramadhan ada tradisi mandi belimau. Namun sekarang tradisi itu hilang bukan karena sengaja melupakan namun karena tak ada yang menyiapkan air mandiannya karena waktu itu belum pulang kampung.

Dulu, pas ramadhan selalu ada orang spesial yang katanya ngebangunin lewat sms atau telpon, tapi faktanya kita udah bangun duluan sebelum dapat sms atau telpon itu. Namun sekarang orang spesial itu udah gak ada lagi.

Bicara masalh orang spesial, kami akhhirnya sepakat untuk menjalani hidup masing-masing dan kebetulan waktu itu saya yang mutusin. Keren kan?
Iya, saya yang mutusin untuk nerima keputusan dia kalau dia udah mutusin saya.
Tapi jujur saya udah move on ya. Cuma akhir-akhir ini agak sering ngecek timeline dia sih.

Dulu, pas ramadhan gak ada yang ngundang untuk ngisi acara, sekarang lumayan bisa ngisi acara ramadahan sekolah, ngelucu sambil berdiri  (sumpah: ini bagian sombong).

Apa Cuma saya yang mungkin merasakan perubahan siklus ini?

Jujur saja saya sangat merindukan momen ramadhan ketika siklus masih berkenan untuk membiarkan saya merasakan kehangatan ramadhan bersama keluarga. Saya berharap semoga suatu saat siklus bisa mengantarkan saya pada masa dimana segala yang baik dan bahagia di ramadhan yang dulu dengan ramadhan yang akan datang bisa bergabung. Dan semoga ketika masa itu datang saya masih sempat untuk merangkai kata dalam tulisan.



Read more

14 Juli 2014

Seminggu Berlalu
01.12 2 Comments

Aku bingung harus menyebut apa saat ini. Saat dimana aku membiarkan fikiranku bebas melepaskan segala hal yang sedang terfikirkan. Aku ingin menyebutnya malam, namun putaran waktu telah menunjukkan tanda bahwa aku harus bersiap menuju hari yang baru. Aku ingin menyebutnya hari yang baru namun kesepian dan kerinduan yang melanda hati membuat aku belum siap untuk melewati hari yang baru. TANPA KALIAN.

Saat sepi datang, tak banyak hal yang bisa aku lakukan hanya bisa mengingat saat ketika kita sedang berkumpul bersama menghabiskan detik demi detik.

Aku sempat bingung dengan diriku sendiri. Rasanya saat ini aku adalah manusia tanpa jati diri.

Ingin terlihat kuat bagai pahlawan, padahal aku lemah tanpa ada yang menguatkan

Ingin terlihat tegar seperti karang, padahal aku rapuh karena hati merasa hilang

Ingin terlihat dingin seperti es, padahal gejolak hati membuat air mata menjadi menetes

Sedikit naif memang jika aku harus mengakuinya. Karena hakikatnya aku yang menyusun semua rencana ini. Namun aku harus mengakui bahwa saat ini, saat dimana aku membiarkan hati berbicara lewat tulisan, aku sangat merindukan kalian dan rasanya ingin menyudahi semua rencana ini.

Bukan bermaksud untuk menjadi pecundang yang kalah sebelum berperang, aku hanya ingin berusaha menjadi seorang perwira yang mengakui kekalahan di medan perang. Bukan tak ingin untuk melanjutkan pertempuran hingga akhir, namun hanya ingin melihat seberapa rapi rasa rindu itu telah terukir.

Sahabat, hari-hariku disini benar-benar terasa sepi tanpa kalian. Semoga kalian merasakan hal yang sama. Aku sangat merindukan kalian.

Bagaimana kalau kita sudahi misi ini?

Read more

12 Juli 2014

Sebuah Pesan Penuh Makna
02.00 2 Comments

Sangat sulit untuk memahami sandiwara hidup yang tengah dijalani
Bahkan untuk mencoba menerkanya saja manusia tak akan bisa.

Semua manusia pasti punya hati, setiap hati pasti bisa merasakan, namun apa yang dirasakan oleh hati yang dimiliki manusia tidak akan pernah diketahui oleh manusia lainnya. Banyak cara bagi manusia untuk sekedar berbagi rasa. Diantara mereka ada yang berani untuk mengungkapkan langsung, diantara mereka ada yang menyusun syair indah untuk dinyanyikan, diantara mereka ada yang hanya memendamnya dalam hati. Aku termasuk diantara mereka yang lebih memilih berbagi rasa lewat rangkaian huruf sederhana yang membentuk susunan kata demi kata dan menghasilkan sebuah cerita. Namun sebagai manusia aku tetaplah dengan kekuranganku. Banyak hal yang mungkin luput dari fikiranku. Tak semua hal bisa aku bagikan dan tak semua cerita bisa aku ceritakan.

Malam ini aku ingin berbagi sesuatu, sesuatu yang paling tidak telah membuat aku bingung harus dimulai darimana untuk diceritakan. Sesuatu yang mungkin sedikit banyak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan, bisa melepas semua kebingungan dan bahkan bisa menghilangkan sedikit kesedihan dalam hati seseorang yang berada disana.

Saat seseorang sedang kehilangan, Ia pasti akan berusaha untuk mencarinya. Sama halnya seperti yang aku lakukan saat ini aku juga sedang dalam pencarian. Mencari seseorang yang terbaik untuk masa depan. Mungkin terasa terlalu dini jika berbicara masa depan, namun saat ini kita bukan remaja lagi yang menganggap bahwa sebuah hubungan (pacaran) itu hanya untuk menghilangkan rasa bosan. Kita telah berada tepat di depan gerbang kedewasaan. Jawabannya ada kita, beranikah kita membuka gerbang itu?

Saat kamu menunggu, kamu pasti sudah tahu apa yang kamu tunggu
Saat kamu merindu, kamu pasti sudah tahu apa yang kamu rindu
Saat kamu kehilangan, kamu pasti tahu apa yang hilang
Saat kamu bertanya, kamu pasti tahu apa yang ingin kamu tanya

Jika kamu menunggu dengan tulus maka yang diharapkan akan datang.
Jika kamu merindukan seseorang yang tepat maka akan tiba saat dimana dia bisa melepas rasa rindu.
Saat kehilangan sesungguhnya kamu telah menyadari bahwa yang hilang itu juga pernah ada
Saat bertanya, akan tiba saatnya jawaban itu akan datang.

Tak perlu menuntut hal yang bisa menyenangkan hatimu namun mungkin dilakukan tidak dengan ketulusan dan keikhlasan.

Tak perlu menanyakan hal yang bisa menjawab semua kebingungan namun mungkin jawaban itu bukanlah jawaban yang diharapkan.

Yang perlu dilakukan hanyalah berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik. Itu semua lebih berguna.




Read more

10 Juli 2014

Just for Us, Aroma Cerryy
23.31 2 Comments

Sahabat, baru dua hari kita menjalankan misi ini tapi rasanya begitu berat, punya cerita tapi tak ada tempat untuk bercerita. Punya lelucon tapi tak ada orang yang bisa di ajak tertawa. Bingung harus berbagi dengan siapa. Disana kalian pasti sedang memikirkan saya, manusia paling eksotis sejagad raya. Dan saya disini juga sedang memikirkan kalian. Ibarat kata pujangga tak sedetikpun aku lewatkan tanpa memikirkan kalian walaupun sebenarnya kalimat itu sedikit lebay tapi tak apalah untuk sedikit memperindah tulisan yang jauh dari keindahan ini.



Liburan kali ini terasa berbeda dengan sebelumnya. Sebelumnya momen liburan adalah momen yang paling ditunggu karena bisa berkumpul dengan keluarga. Liburan sebelumnya saya merasa ingin libur dalam waktu yang sangat lama karena bosan dengan segala rutinitas yang ada tanpa ada sosok-sosok penghibur yang bisa membuat tertawa. Namun liburan kali ini terasa berbeda, baru beberapa hari menikmati liburan rasanya ingin lagi kembali melanjutkan aktivitas perkuliahan dan berkumpul kembali dengan sosok-sosok istimewa. Sahabat,  kalian harus tetap semangat ya menjalankan misi kita, misi yang mungkin sedikit gila tapi semoga ada sesuatu yang luar biasa dibalik ini semua.

Pasti berat rasanya ketika tumbuhan hijau tak mampu berfotosintesis
Pasti berat rasanya ketika lebah tak mampu menghasilkan madu
Pasti berat rasanya ketika burung tak mampu terbang
Pasti berat rasanya ketika ikan tak mampu berenang
Pasti berat rasanya ketika tangan terluka namun tak ada mata yang menangis
Pasti berat rasanya ketika mata menangis namun tak ada tangan yang mengusap
Pasti berat rasanya punya sahabat terbaik tapi tak bisa berkomunikasi

Rasa rindu semakin merajalela
Membuat jarak yang memisahkan menjadi begitu terasa
Bahkan rasa kehilangan yang  ada mungkin saja akan berakhir dengan air mata.
Kata-kata yang terangkai lewat jemari ini mungkin tak seindah para pujangga
Namun izinkanlah jemari ini menyampaikan sedikit rasa
Rasa rindu dengan kalian para sahabat tercinta

Terakhir untuk hari ini, jika kalian merasa tidak sanggup untuk meneruskan misi ini lebih baik jujur daripada diam-diam.

Kalian perlu tahu, diam memang emas tapi berkata kebenaran adalah berlian.
Jadi harus berani berkata jujur kalau memang sudah tidak sanggup, jangan sampai misi ini membuat kita menjadi terbiasa untuk tidak berkomunikasi.

Salam rindu untuk kalian,


Read more

8 Juli 2014

Pembuka AC
01.311 Comments

Persahabatan itu seperti mata dan tangan
Ketika mata menangis tangan mengusap
Ketika tangan terluka mata menangis

Ketika mata menangis dan tangan terluka saat itulah mereka saling melengkapi dengan segala kekurangan yang ada.

Secara historis, kita tak tahu pasti kapan kita  mulai berkumpul untuk pertama kalinya secara bersama-sama. Namun satu hal yang pasti kita telah membuat sebuah keputusan untuk menghadapi pertempuran di perkuliahan bersama-sama. Meski kita belum lama bersama namun rasa kekeluargaan itu selalu terasa saat kita berkumpul berbagi canda tawa serta duka dan air mata. Kata orang ‘yang penting bukan kuantitas (jumlah) tapi kualitas’ mungkin hal inilah yang membuat kita semakin tak bisa untuk berpisah karena kita selalu membuat waktu-waktu pertemuan itu menjadi waktu-waktu yang berkualitas.
Karena kebersamaan kita, saya sebagai manusia yang sangat mencintai kebersamaan mendapat sebuah ide untuk menamai kebersamaan kita sebagai AROMA CERRYY.

Indonesia itu kaya, berbagai macam etnis, suku, budaya dan agama ada di Indonesia. Mungkin kita ‘AROMA CERRYY’ bisa mewakili kekayaan Indonesia itu walau hanya menjadi contoh kecil. Kita berasal dari daerah yang berbeda, suku yang berbeda, agama yang berbeda dan kepribadian serta sifat yang berbeda-beda pula. Namun segala sesuatu itu menjadi indah karena adanya Perbedaan.
Hari ini adalah hari pertama kita menjalankan misi besar kita. Dan walau baru hari pertama saya sudah merasakan rindu yang begitu dalam. Oleh karena itulah saya mencoba meluapkan rasa rindu saya lewat tulisan ini.

Tak banyak yang ingin saya sampaikan, hanya ingin berpesan kepada semua teman-teman AROMA CERRYY, meski kita sedang menjalankan sebuah misi besar tapi jangan pernah merasa malu jika merasa sudah tidak sanggup, langsung laporkan. Jangan jadikan misi ini sebagai sesuatu yang membuat kita terbiasa untuk tidak berkomunikasi. Ini hanya pembukaan. Akan berlanjut di part berikutnya, selamat menunggu.

Salam rindu untuk kalian



Read more