Tentang Sebuah Keyakinan - Randy Lorena Candra

25 Maret 2018

Tentang Sebuah Keyakinan


Aku lupa, kapan waktu pertama kali aku di daulat sebagai pelatih bagi adik-adik yang akan berkompetisi debat di Pekanbaru. Yang jelas, setiap kali ada event perdebatan aku selalu diminta untuk minimal memberi motivasi dan berbagi pengalaman kepada mereka. Dan beberapa kali diberi kesempatan untuk meraih gelar, namun pernah pula sama sekali tak bisa berbuat banyak. Gugur pada pertandingan pertama tapi aku sangat menikmati prosesnya.

Dalam beberapa kali kesempatan tersebut, aku coba mencari pola tentang sebuah keyakinan. Menurutku setiap orang di setiap masa punya cara berbeda untuk yakin dan percaya pada dirinya. Setiap orang di setiap masa punya tingkat keyakinan berbeda yang tak bisa dipaksakan. Bahkan jika mendatangkan Mario Teguh sekalipun untuk memotivasi tetap saja keyakinan seseorang tak bisa dipaksakan.

Dua hari belakangan, aku melatih dua tim debat yang akan bertanding selasa nanti. Jujur saja sebenarnya kemampuan mereka belum terlalu baik, namun aku tetap saja yakin masih ada kesempatan untuk mereka asal mereka bisa mengeluarkan penampilan terbaik. Namun disela sesi diskusi, aku menanyakan tentang bagaimana perasaan mereka sebelum bertanding. Mereka dengan lantang menjawab bahwa mereka tidak yakin, mereka tidak percaya diri. Menurutku ketidakyakinan ini wajar, karena ini merupakan event pertama mereka di Provinsi dan mereka semua masih muda, masih berada pada tingkat pertama di sekolah. Aku coba memberi motivasi, aku sampaikan bagaimana selama ini aku selalu meyakinkan diriku sendiri. Namun tetap saja mereka belum yakin, mereka tidak yakin pada dirinya sendiri.

Sebenarnya sederhana, kenapa seseorang tak yakin karena dia tidak menikmati bidang yang sedang dia geluti. Jika dinikmati, tak akan ada tekanan yang muncul. Selama ini, cara itu yang selalu aku pakai. Aku selalu menikmati setiap proses dan akhirnya aku bisa yakin dan percaya diri bahkan tak jarang keyakinanku hampir mendekati sombong. Tapi tak mengapa, itulah caraku agar yakin pada diriku sendiri. Cara ini sempat aku terapkan untuk adik-adik yang dilatih tahun lalu pada ajang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan alhamdulillah membuahkan hasil. Tim yang aku latih berhasil menjadi juara 2 di Provinsi Riau hanya kalah tipis dari Tim Hebat SMAN 1 Pekanbaru. Bahkan lebih hebatnya lagi salah satu pembicara dari Tim ku masuk dalam perwakilan Riau untuk Indonesia. Aku tak sepenuhnya yakin bahwa hasil ini berkat cara melatihku, tapi aku selalu sampaikan pada mereka bahwa ketika kita yakin, lawan menjadi tidak ada apa-apanya.

Cara yang sama coba aku terapkan untuk tim saat ini, namun belum bekerja dengan baik. Aku masih berusaha untuk mencari sebuah pola bagaimana untuk menimbulkan keyakinan mereka. Walaupun aku tau keyakinan tak bisa dipaksa. Tapi aku tetap yakin bahwa akan ada cara yang berhasil aku temukan untuk minimal memaksa mereka untuk tampil dengan maksimal.

Semangat Bertanding, Adik-adik SMAN 1 Bangko





Tidak ada komentar: