2014 - Randy Lorena Candra

14 Oktober 2014

Salam Rindu, Aroma Cerryy
22.040 Comments

Dear Aroma Cerryy,

Mungkin sedikit kurang etis rasanya jika aku menyampaikan semua ini hanya lewat tulisan. Tapi apa boleh buat, aku memang harus menyampaikannya kepada kalian. Kian hari aku merasa KITA semakin jauh saja, baik terpisah oleh jarak bahkan terpisah oleh waktu dan kesibukan.

Kalau seandainya pertemuan kita yang berujung persahabatan ini hanya akan menyisakan sepi dan rindu seperti ini aku lebih baik untuk tidak bersahabat dengan kalian. Bukan bermaksud menyesali, tapi sungguh ini adalah ungkapan kerinduan yang begitu mendalam. Kita semua terpisah oleh jarak dan keadaan. Aku ingin berkumpul lagi. Dengan kalian. Lengkap !

Suatu kebanggaan rasanya ketika banyak teman-teman kita yang sudah mengenal AROMA CERRYY sebagai sebuah tim yang kompak. Mewakili berbagai karakter, berbagai agama, berbagai wujud, rupa bahkan warna kulit. Sangat bangga rasanya ketika mereka bilang kalian kompak ya, kalian hebat ya, keren AROMA CERRYY ni. Percayalah hingga kini, aku selalu bangga bisa bersama dengan kalian.

Terimakasih atas waktu yang telah kita lewati bersama. Banyak pelajaran tak ternilai harganya. Semoga kita selalu dalam limpahan karunia tuhan. Semoga kita bisa berkumpul kembali.


Dengan Rindu,

















Read more

15 Agustus 2014

Surat Kecil Untuk Ibu dan Ayah
10.450 Comments

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sayang buat Ibu dan Ayah

Aku harus mengaku bahwa saat dimana aku sedang menulis surat ini air mataku menetes tanpa henti. Aku tak tahu apa yang membuatku hari ini begitu sedih, tapi yang ada dalam fikiranku saat ini hanyalah wajah kalian, kedua orangtuaku yang selama ini telah mendidik dan membesarkanku tanpa pernah merasa lelah.

Lewat surat ini aku hanya ingin berterimakasih kepada kalian yang selama ini telah merawat dan membesarkanku dengan kasih sayang. Terlebih lagi kepada ibuku yang telah susah payah merawatku bahkan sejak aku masih berada dalam kandungan. Terimakasih telah berjuang melawan rasa sakit demi melahirkan aku. Dan kepada Ayah yang sangat hebat. Beliau adalah lelaki paling luar biasa dalam hidupku. Tak pernah sepatah kata kasarpun yang beliau keluarkan dihadapanku mulai dari aku kecil hingga aku dewasa seperti sekarang ini. Terimakasih atas cinta yang luar biasa.

Lewat surat ini aku hanya ingin minta maaf atas segala kesalahan yang pernah aku buat kepada kalian. Aku sadar aku telah banyak berbuat kesalahan. Namun karena kalian sangat menyayangiku terkadang kalian dengan mudahnya bisa melupakan kesalahan yang telah aku buat. Aku minta maaf telah menjadi beban buat kalian dan aku belum bisa berbuat sesuatu yang bisa membuat kalian bahagia.

Aku masih ingat, ketika aku masih sekolah, masih berada dan tinggal di dekat kalian aku sering kali meminta sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu aku butuhkan, namun jika permintaan itu tidak dipenuhi maka aku selalu meronta-ronta dan bahkan membentak kalian. Namun lagi-lagi karena begitu besarnya rasa sayang kalian dengan segenap tenaga kalian selalu memenuhi apa yang aku inginkan sekalipun itu sangat susah.

Aku tak pernah sadar bagaimana sayangnya kalian kepadaku, sekalipun saat itu ayah belum punya pekerjaan tetap tapi kalian tetap berusaha agar aku sekolah di tempat yang terbaik. Kalian sangat luar biasa.

Hari ini aku sadar bagaimana ayah dan ibu telah berkorban demi kesuksesan anaknya. Ayah dan Ibu bahkan sekarang harus bekerja tanpa digaji karena selama beberapa bulan lamanya karena uang gajinya telah dipinjam demi keperluanku selama kuliah. 

Ayah dan Ibu, maafkan aku jika saat ini aku sering menyusahkan kalian. Terimakasih atas semua pengorbanan kalian, aku mohon doa agar aku bisa menjadi kebanggaan buat kalian, Aku berharap semoga Allah selalu bersamaku saat aku sedang berusaha membuat kalian bangga.

Ya Allah berikanlah kesehatan kepada mereka berdua, kedua orangtua yang sangat aku cinta.



Read more

10 Agustus 2014

Akhirnya Bisa Kuliah
08.59 3 Comments


“Setidaknya dua lembar kertas putih itu telah menjadi saksi bisu bagaimana dulu aku pernah bermimpi untuk kuliah”


Tentang Keluarga


Aku adalah anak kedua dari tiga orang bersaudara. Aku lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang jauh dari kata cukup dalam hal ekonomi. Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tapi memang benar adanya kalau kedua orangtuaku bahkan sulit hanya untuk memberi makan kepada tiga orang anaknya. Sejak kecil aku tinggal berpindah-pindah rumah karena kesulitan ekonomi. Sampai pada akhirnya nenek (Ibu dari Ibuku) memberikan usulan agar kami tinggal di sebuah rumah kecil yang orang lebih sering menyebutnya kedai karena begitu kecilnya. Rumah ini berada tepat di depan rumah nenekku. Dan disinilah aku dibesarkan dan hingga saat ini orangtuaku masih tinggal di rumah itu.


Masuk SD (SDN 001 Bagan Kota)

Bukan bermaksud menceritakan kelemahan orangtua, tapi sejak kecil aku lebih sering berinteraksi dengan nenek bukan karena aku tak bisa menerima keadaan orangtuaku namun terlebih karena neneklah yang selama ini menanggung biaya urusan perutku ketika orangtuaku kesusahan. Namun bagaimanapun orangtuaku telah berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Soal pendidikan orangtuaku selalu ingin yang terbaik. Sesusah apapun saat itu, mereka tetap menyekolahkanku di SD yang bisa dibilang tempatnya orang-orang kaya. Hanya golongan tertentu saja yang bisa diterima sekolah disana dan aku menjadi salah satu bagian disana.


Ketika SMP (SMPN 1 Bangko)

Aku adalah seorang anak yang tumbuh dengan berjuta mimpi dikepala, dan sejak kelas 6 SD aku sudah terbiasa menuliskan apa yang ingin aku capai di kertas. Sekalipun mimpi itu rasanya mustahil aku pasti tetap mencatatnya karena aku yakin kalau kita berusaha akan ada jalan untuk mencapai mimpi itu.


Ketika sudah belajar di SMP, aku sering iri dengan teman-temanku yang bisa dibilang jauh lebih kaya dariku. Hal yang paling membuat aku iri adalah saat pertama kali masuk sekolah setelah menikmati libur panjang semester genap. Banyak dari mereka yang menceritakan pengalaman menyenangkan selama liburan ada yang keluar negeri, keluar provinsi, dan sebagainya. Aku hanya bisa mendengar saja, jangankan untuk keluar negeri bahkan ke Ibukota provinsi saja aku belum pernah. Setelah peristiwa itu aku lagi-lagi menuliskan mimpiku ini di selembar kertas 'Aku Ingin ke Pekanbaru'.


Suatu hari Dinas Pendidikan mengadakan Olimpiade Sains Nasional tingkat SMP dan Alhamdulillah waktu itu aku terpilih untuk mewakili sekolah di cabang Fisika. Mungkin karena nilai fisikaku saat itu lebih tinggi dibanding yang lain. Dan tanpa disangka-sangka sebelumnya aku berhasil menjadi juara 2 tingkat kabupatern dan berhak mewakili kabupaten di tingkat provinsi. Dan itulah bagaimana pertama kalinya aku menginjakkan kaki di ibukota provinsi yaitu Pekanbaru tanpa sedikitpun mengeluarkan biaya. Dan itu juga bukti bahwa sesungguhnya Allah pasti mendengar doa kita.

Sejak saat itu aku tercatat beberapa kali pulang pergi Pekanbaru untuk mewakili kabupaten di Berbagai Ajang dan dari sana aku mengenal banyak teman luar biasa. Termasuk Novi- Juara DCR 2013. Orang yang sangat sering aku temui di setiap ajang yang aku ikuti.


Ketika SMA (SMAN 1 Bangko)

Dari kecil hingga SMA aku dikenal sebagai sosok pendiam yang lebih memilih  berkarya dalam diam. Hingga suatu hari ada seorang guru yang menegurku 'Eh randy, ibu lihat kamu lebih banyak diam padahal kamu pintar. Jangan-jangan prestasi kamu selama ini hanya karena kamu mencontek orang lain'. Celetukan itu benar-benar membuat aku tersadar. Aku ingin berubah, aku ingin membuktikan kalau ini adalah hasilku bukan karena orang lain. Aku ingin membuktikan kalau aku juga bisa bicara. Dan saat itu aku bermimpi untuk mewakili sekolah di ajang yang banyak bicaranya. Seperti biasa aku lagi-lagi menulis di selembar kertas 'Aku Ingin mewakili Sekolah di Ajang Debat'. Dan Alhamdulillah lagi-lagi Allah memperkenankan aku untuk ikut debat. Dan kebetulan saat itu sekolahku bisa menjadi juara 2 dalam lomba debat. Dan disanalah aku juga bertemu dengan Aam Endahandoko- 10 Besar Penulis Terbaik se-Indonesia.


Ingin Kuliah

Sejak aku duduk di kelas 2 SMA, aku sudah sering memimpikan bagaimana rasanya bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi setelah lulus nanti. Namun aku sadar bagaimana keadaan orangtuaku, dan aku tak pernah sekalipun menanyakan atau mengatakan tentang keinginanku untuk kuliah ini kepada orangtuaku. Karena hanya akan menambah beban fikiran mereka saja.

Suatu hari sekolah kami tidak mengadakan kegiatan belajar-mengajar efektif karena ada gotong-royong. Ketika sedang beristirahat sejenak aku melihat salah seorang temanku berjalan menuju ruangan majelis guru. Sekedar basa-basi aku menanyakan,

'Mau kemana mel?'

Mau daftar beasiswa ran.

Beasiswa apa? Aku makin penasaran

Beasiswa Chevron.


Aku yang sangat penasaran akhirnya memutuskan untuk ikut. Sampai diruangan majelis guru, aku segera bertanya pada guru yang bersangkutan tentang beasiswa ini. Kenapa aku bisa tidak mendapatkan informasi apa-apa tentang masalah ini. Saat itu kebetulan aku bersama seorang teman yang menjadi juara umum disekolah kami dan dia juga tidak mengetahuinya.


Guru yang ada menjelaskan bahwa beasiswa ini diberikan kepada siswa yang berprestasi dan kurang mampu untuk biaya melanjutkan kuliah. Dan sekolah kita sudah menunjuk tiga orang perwakilan untuk seleksi tingkat kabupaten. Aku tentu saja tidak terima karena kebetulan namaku tidak ada diantara ketiga nama yang ditunjuk. Aku terus saja protes dan menyampaikan rasa tidak terima atas keputusan ini. Hingga aku mengeluarkan satu statement yang saat itu mampu membuat guru tersebut tidak bisa berkata-kata lagi.


Ibu guru yang terhormat, beasiswa ini ditujukan untuk mereka yang berprestasi dan kurang mampu. Saya melihat dari ketiga orang ini memang saya akui mereka berprestasi namun tidak bisa dikategorikan sebagai siswa kurang mampu bu. Kalaupun seandainya prestasi yang menjadi tolak ukur toh kenapa teman saya yang juara umum ini tidak terpilih juga. Saya tidak merasa sebagai siswa paling hebat bu. Namun alangkah lebih baiknya jika perihal beasiswa ini kita adakan seleksi terlebih dahulu disekolah ini. Kita punya banyak siswa berprestasi bu. Kalaupun nanti setelah diseleksi saya tidak lulus saya akan terima, yang penting saya sudah mencoba bu. Bukan apa-apa bu, saya dan mungkin beberapa teman saya yang tidak terpilih punya keinginan besar untuk kuliah bu. Jadi saya rasa keputusan paling tepat adalah sekolah mengadakan seleksi untuk mengirimkan perwakilannya.


Setelah menyampaikan protes ternyata apa yang saya sampaikan benar-benar dipenuhi oleh sekolah. Kami para juara kelas diseleksi untuk diambil 3 terbaik yang akan mewakili sekolah. Dan hasil seleksinya menunjukkan bahwa aku memang layak untuk mewakili sekolah bersama temanku yang juara umum tadi serta satu perwakilan siswa IPS. Setelah mengikuti seleksi di kabupaten ternyata aku juga masuk 5 besar terbaik di kabupaten dan berhak mengikuti inagurasi di provinsi .Saat itu aku berada di peringkat 4 Darmasiswa Chevron Riau 2014 dan berhak mendapat biaya pendidikan sebesar Rp 8.500.000/tahun selama 4 tahun dan sebuah laptop. Dengan uang ini akhirnya aku bisa melanjutkan kuliah.


Ternyata benar, mimpi itu perlahan-lahan akan jadi nyata jika kamu berusaha. Setiap ada usaha Pasti akan ada Jalan. Jangan pernah berhenti bermimpi. Karena Allah selalu mendengar mimpi kita.


Sekalipun kau harus mencari jarum di dalam tumpukan jerami, pasti akan bisa kau dapatkan jika bersungguh-sungguh. 


Read more

8 Agustus 2014

Undefined Thing: Love
21.56 11 Comments

“Berharap bisa menjelaskan sesuatu bernama cinta sama seperti berharap bisa melihat telinga sendiri tanpa cermin” Randy Lorena Candra (2014)


Bicara soal cinta, semua orang mungkin pernah mencoba memaknainya dengan bahasa masing-masing. Namun tak bisa dipungkiri tak seorangpun bisa menjelaskannya. Itulah alasan kenapa postingan kali ini diberi judul Undefined thing: Love

Katanya, sejak dilahirkan manusia sudah merasakan cinta. Cinta dari seorang ibu kepada anak. Karena cinta, seorang ibu mencurahkan perhatian, memberikan kepedulian dan menunjukkan kesiapan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh anak. Jika cinta dipandang dari sisi yang ini maka definisi cinta sudah kita dapat yaitu 'perhatian, kepedulian dan kesiapan'.

Katanya, cinta itu hampir sama dengan kemerdekaan. Jika kemerdekaan adalah hak segala bangsa maka cinta adalah hak segala manusia. Artinya semua orang berhak untuk mencintai dan dicintai tanpa ada orang lain yang boleh mengganggu gugat. Jika cinta dipandang dari sisi yang ini maka definisi cinta sama seperti definisi HAM 'hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir dan tidak boleh diganggu oleh orang lain'.
Pertanyaannya, sudah cukupkah dua definisi di atas mewakili segala hal tentang cinta? Jawabannya tentu belum.

Faktanya banyak jawaban yang akan muncul ketika manusia diberikan pertanyaan yang sama 'Kenapa kamu mencintainya?'

Aku mencintainya karena dia cantik, baik dan perhatian.
Ini namanya bukan cinta tapi kekaguman.

Aku mencintainya karena dia misterius sulit ditebak.
Ini namanya bukan cinta tapi rasa penasaran.

Aku mencintainya karena dia membutuhkan pendamping.
Ini namanya bukan cinta tapi rasa kasihan.

Jika cinta diartikan sebagai sesuatu yang bisa membuat hati berdebar-debar dan jantung berdetak lebih cepat maka petasan yang bunyinya keras adalah sumbernya cinta.

Jika cinta diartikan sebagai sesuatu yang bisa memberikan kehangatan maka selimut adalah sumbernya cinta.

Apa yang bisa disimpulkan dari semua ini? Hanya satu, cinta adalah Undefined thing-Sesuatu yang tak terdefinisi. Sebagai manusia yang pasti pernah merasakan cinta kita tak perlu berusaha memaknai cinta karena definisi cinta bergantung dari segi mana kita menilainya. Ketika kita mencinta, yang perlu dilakukan hanyalah menjadi anak kecil. Cinta hanya sesimpel aku cinta kamu tanpa alasan yang pasti.

Jika kamu benar-benar mencintai seseorang maka sampaikanlah
Aku cinta kamu, itulah tiga kata yang ingin kumiliki sepanjang hidupku-Alexandrea.

Namun jika kamu belum merasa dirimu pantas untuk mencintai maka Jangan pernah melukiskan warna-warni cinta dikehidupan seseorang jika pada akhirnya yang tersisa hanyalah warna hitam saja.





Read more

28 Juli 2014

Idul Fitri
03.000 Comments
Rasulullah ingin semua umatnya berbahagia ketika Idul Fitri tiba, ini terbukti saat beliau dengan ikhlas mengangkat seorang anak kecil menjadi anak angkatnya. Beliau ingin menghilangkan kesedihan dalam diri anak tersebut.

Hari ini adalah hari dimana seharusnya semua umat islam berbahagia. Aku sendiri bingung dengan perasaanku, apakah aku sudah cukup bahagia?

Hanya Allah yang tahu apa yang sedang terjadi, Allah yang menciptakan hati dan mengatur apa yang harusnya dirasa oleh hati. Saat ini aku tidak tahu apa yang sedang hatiku rasa, namun aku yakin saat ini hatiku tidak cukup bahagia.

Hakikatnya manusia pasti berbuat salah, begitu juga aku. Namun mungkin aku telah terlalu banyak berbuat salah sehingga aku harus menerima semua yang sedang aku alami saat ini. Awalnya aku berfikir bahwa sabar itu tak ada batasnya. Tapi ternyata semua salah setelah aku melihat kenyataan yang terjadi.

Yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah mencoba mengambil hikmah dari setiap kejadian walaupun sepertinya semua itu akan susah dilakukan. Mencoba memperbaiki diri walaupun banyak rintangan yang harus dilalui. Mencoba berfikir bahwa semua akan indah pada waktunya.
Bismillahirrohmanirrohim, dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Hari ini aku akan mencoba memulai menata diri yang baru.

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf lahir dan Bathin



Read more

25 Juli 2014

Susah nulis sastra
09.000 Comments

Kalau seandainya sastra tak butuh sistematika dalam menulis pasti aku juaranya. Aku punya banyak keresahan yang jujur saja sudah mengganggu fikiran dan hati. Namun semua keresahan itu tak pernah mampu untuk aku susun menjadi sebuah karya sastra yang bermakna. Aku sering iri dengan mereka yang bisa dengan mudah menyusun kata-kata menjadi cerita. Setiap kali membaca dan mengamati tulisan mereka aku sering bertekad untuk bisa seperti mereka. Yang ada dalam fikiran hanyalah ‘mereka bisa, aku juga pasti bisa’.

Kenyataannya, berkali-kali mencoba aku tetap tak bisa menyusun sebuah karya sastra dengan sistematika. Aku merasa apa yang aku tulis selama ini jauh dari kriteria karya sastra. Kata-kata yang aku susun selama ini hanya sebuah celotehan belaka yang sama sekali jauh dari kriteria sastra. Aku iri dengan mereka, aku ingin bisa membuat sastra.

Setiap orang pasti punya idola. Percaya atau tidak idola sedikit banyak akan memperngaruhi perkembangan kita. Raditya dika, salah satu penulis idola. Punya banyak karya, bisa dibilang dia ahli sastra tapi sama sekali tak ada pengaruhnya terhadap aku yang sangat mengidolakannya. Aku ingin membuat sastra. Ingin sekali.

Saat ini, saat dimana aku sedang menyusun kata-kata ini sebenarnya aku sedang berusaha untuk membuat sastra, tapi rasanya ini sangat jauh dari kriteria sastra. Entah kenapa aku sulit sekali untuk membuat sebuah karya sastra. Aneh memang, aku cinta sastra tapi aku tak bisa membuat karya sastra.

Tapi aku sadar, sekalipun aku sulit untuk membuat sastra tapi aku tetap punya banyak cerita. Aku ini pemuda Indonesia, sosok kreatif yang dibutuhkan bangsa. Aku tak boleh berhenti berkarya hanya karena aku tak bisa membuat sastra. Aku tetap harus berkarya sekalipun itu jauh dari sistematika. Karena hakikatnya Indonesia tidak butuh mereka yang bisa, tapi butuh mereka yang berusaha untuk berkarya.


Read more

23 Juli 2014

Siklus Ramadhan
21.16 4 Comments

‘Orang mana bisa selamanya sama’ – Raditya Dika

Kupu-kupu, setiap orang pasti punya pemikiran yang sama dengan binatang yang satu ini. Indah, cantik dan sedap dipandang mata. Hampir semua tahu bahwa kupu-kupu berasal dari kepompong. Tidak sedikit diantara kita yang sering mempertanyakan bagaimana bisa kepompong yang begitu jelek bisa berubah menjadi kepompong yang begitu indah.

Jawabannya adalah siklus. Siklus hidup akan selalu berubah seiring berjalannya waktu. Tak Cuma kupu-kupu yang punya siklus, manusia juga punya siklus. Manusia pasti berubah, tak ada manusia yang tidak berubah. Tak ada manusia yang akan tetap seperti itu selamanya seiring berjalannya waktu. Tak ada manusia yang selamanya menjadi bayi. Manusia pasti akan mengalami perubahan siklus. Dari bayi ke balita, dari balita ke anak-anak, dari anak-anak ke remaja hingga mencapai dewasa.

Intinya, waktu pasti akan merubah sesuatu. Begitu juga momen ramadhan tahun ini. Banyak perubahan yang mungkin bukan hanya saya yang merasakannya, kalian semua mungkin juga merasakan perubahan-perubahan itu. Saya pribadi merasakan bahwa ramadhan tahun ini terasa begitu berbeda dari sebelumnya.

Dulu, ramadhan adalah momen hangat bersama keluarga, menghabiskan waktu bersama keluarga besar. Namun seiring berjalannya waktu kehangatan itu tak lagi bisa dirasa, sebagian besar saudara tak bisa lagi berkumpul bersama karena banyaknya rutinitas kerja. Ramadhan tahun ini terasa berbeda, rumah jadi lebih sepi dari biasanya. Sahur dan buka puasa tidak seramai biasanya. Dan bahkan hari-hari menjelang ramadhan juga tak semeriah biasanya.

Dulu, ramadhan adalah momen dimana haus dan lapar menjadi musuh utama. Namun semenjak jadi mahasiswa semua jadi biasa aja. Karena kita udah terbiasa nahan lapar di akhir bulan nunggu kiriman.

Dulu, sebelum ramadhan ada tradisi mandi belimau. Namun sekarang tradisi itu hilang bukan karena sengaja melupakan namun karena tak ada yang menyiapkan air mandiannya karena waktu itu belum pulang kampung.

Dulu, pas ramadhan selalu ada orang spesial yang katanya ngebangunin lewat sms atau telpon, tapi faktanya kita udah bangun duluan sebelum dapat sms atau telpon itu. Namun sekarang orang spesial itu udah gak ada lagi.

Bicara masalh orang spesial, kami akhhirnya sepakat untuk menjalani hidup masing-masing dan kebetulan waktu itu saya yang mutusin. Keren kan?
Iya, saya yang mutusin untuk nerima keputusan dia kalau dia udah mutusin saya.
Tapi jujur saya udah move on ya. Cuma akhir-akhir ini agak sering ngecek timeline dia sih.

Dulu, pas ramadhan gak ada yang ngundang untuk ngisi acara, sekarang lumayan bisa ngisi acara ramadahan sekolah, ngelucu sambil berdiri  (sumpah: ini bagian sombong).

Apa Cuma saya yang mungkin merasakan perubahan siklus ini?

Jujur saja saya sangat merindukan momen ramadhan ketika siklus masih berkenan untuk membiarkan saya merasakan kehangatan ramadhan bersama keluarga. Saya berharap semoga suatu saat siklus bisa mengantarkan saya pada masa dimana segala yang baik dan bahagia di ramadhan yang dulu dengan ramadhan yang akan datang bisa bergabung. Dan semoga ketika masa itu datang saya masih sempat untuk merangkai kata dalam tulisan.



Read more

14 Juli 2014

Seminggu Berlalu
01.12 2 Comments

Aku bingung harus menyebut apa saat ini. Saat dimana aku membiarkan fikiranku bebas melepaskan segala hal yang sedang terfikirkan. Aku ingin menyebutnya malam, namun putaran waktu telah menunjukkan tanda bahwa aku harus bersiap menuju hari yang baru. Aku ingin menyebutnya hari yang baru namun kesepian dan kerinduan yang melanda hati membuat aku belum siap untuk melewati hari yang baru. TANPA KALIAN.

Saat sepi datang, tak banyak hal yang bisa aku lakukan hanya bisa mengingat saat ketika kita sedang berkumpul bersama menghabiskan detik demi detik.

Aku sempat bingung dengan diriku sendiri. Rasanya saat ini aku adalah manusia tanpa jati diri.

Ingin terlihat kuat bagai pahlawan, padahal aku lemah tanpa ada yang menguatkan

Ingin terlihat tegar seperti karang, padahal aku rapuh karena hati merasa hilang

Ingin terlihat dingin seperti es, padahal gejolak hati membuat air mata menjadi menetes

Sedikit naif memang jika aku harus mengakuinya. Karena hakikatnya aku yang menyusun semua rencana ini. Namun aku harus mengakui bahwa saat ini, saat dimana aku membiarkan hati berbicara lewat tulisan, aku sangat merindukan kalian dan rasanya ingin menyudahi semua rencana ini.

Bukan bermaksud untuk menjadi pecundang yang kalah sebelum berperang, aku hanya ingin berusaha menjadi seorang perwira yang mengakui kekalahan di medan perang. Bukan tak ingin untuk melanjutkan pertempuran hingga akhir, namun hanya ingin melihat seberapa rapi rasa rindu itu telah terukir.

Sahabat, hari-hariku disini benar-benar terasa sepi tanpa kalian. Semoga kalian merasakan hal yang sama. Aku sangat merindukan kalian.

Bagaimana kalau kita sudahi misi ini?

Read more

12 Juli 2014

Sebuah Pesan Penuh Makna
02.00 2 Comments

Sangat sulit untuk memahami sandiwara hidup yang tengah dijalani
Bahkan untuk mencoba menerkanya saja manusia tak akan bisa.

Semua manusia pasti punya hati, setiap hati pasti bisa merasakan, namun apa yang dirasakan oleh hati yang dimiliki manusia tidak akan pernah diketahui oleh manusia lainnya. Banyak cara bagi manusia untuk sekedar berbagi rasa. Diantara mereka ada yang berani untuk mengungkapkan langsung, diantara mereka ada yang menyusun syair indah untuk dinyanyikan, diantara mereka ada yang hanya memendamnya dalam hati. Aku termasuk diantara mereka yang lebih memilih berbagi rasa lewat rangkaian huruf sederhana yang membentuk susunan kata demi kata dan menghasilkan sebuah cerita. Namun sebagai manusia aku tetaplah dengan kekuranganku. Banyak hal yang mungkin luput dari fikiranku. Tak semua hal bisa aku bagikan dan tak semua cerita bisa aku ceritakan.

Malam ini aku ingin berbagi sesuatu, sesuatu yang paling tidak telah membuat aku bingung harus dimulai darimana untuk diceritakan. Sesuatu yang mungkin sedikit banyak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan, bisa melepas semua kebingungan dan bahkan bisa menghilangkan sedikit kesedihan dalam hati seseorang yang berada disana.

Saat seseorang sedang kehilangan, Ia pasti akan berusaha untuk mencarinya. Sama halnya seperti yang aku lakukan saat ini aku juga sedang dalam pencarian. Mencari seseorang yang terbaik untuk masa depan. Mungkin terasa terlalu dini jika berbicara masa depan, namun saat ini kita bukan remaja lagi yang menganggap bahwa sebuah hubungan (pacaran) itu hanya untuk menghilangkan rasa bosan. Kita telah berada tepat di depan gerbang kedewasaan. Jawabannya ada kita, beranikah kita membuka gerbang itu?

Saat kamu menunggu, kamu pasti sudah tahu apa yang kamu tunggu
Saat kamu merindu, kamu pasti sudah tahu apa yang kamu rindu
Saat kamu kehilangan, kamu pasti tahu apa yang hilang
Saat kamu bertanya, kamu pasti tahu apa yang ingin kamu tanya

Jika kamu menunggu dengan tulus maka yang diharapkan akan datang.
Jika kamu merindukan seseorang yang tepat maka akan tiba saat dimana dia bisa melepas rasa rindu.
Saat kehilangan sesungguhnya kamu telah menyadari bahwa yang hilang itu juga pernah ada
Saat bertanya, akan tiba saatnya jawaban itu akan datang.

Tak perlu menuntut hal yang bisa menyenangkan hatimu namun mungkin dilakukan tidak dengan ketulusan dan keikhlasan.

Tak perlu menanyakan hal yang bisa menjawab semua kebingungan namun mungkin jawaban itu bukanlah jawaban yang diharapkan.

Yang perlu dilakukan hanyalah berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik. Itu semua lebih berguna.




Read more

10 Juli 2014

Just for Us, Aroma Cerryy
23.31 2 Comments

Sahabat, baru dua hari kita menjalankan misi ini tapi rasanya begitu berat, punya cerita tapi tak ada tempat untuk bercerita. Punya lelucon tapi tak ada orang yang bisa di ajak tertawa. Bingung harus berbagi dengan siapa. Disana kalian pasti sedang memikirkan saya, manusia paling eksotis sejagad raya. Dan saya disini juga sedang memikirkan kalian. Ibarat kata pujangga tak sedetikpun aku lewatkan tanpa memikirkan kalian walaupun sebenarnya kalimat itu sedikit lebay tapi tak apalah untuk sedikit memperindah tulisan yang jauh dari keindahan ini.



Liburan kali ini terasa berbeda dengan sebelumnya. Sebelumnya momen liburan adalah momen yang paling ditunggu karena bisa berkumpul dengan keluarga. Liburan sebelumnya saya merasa ingin libur dalam waktu yang sangat lama karena bosan dengan segala rutinitas yang ada tanpa ada sosok-sosok penghibur yang bisa membuat tertawa. Namun liburan kali ini terasa berbeda, baru beberapa hari menikmati liburan rasanya ingin lagi kembali melanjutkan aktivitas perkuliahan dan berkumpul kembali dengan sosok-sosok istimewa. Sahabat,  kalian harus tetap semangat ya menjalankan misi kita, misi yang mungkin sedikit gila tapi semoga ada sesuatu yang luar biasa dibalik ini semua.

Pasti berat rasanya ketika tumbuhan hijau tak mampu berfotosintesis
Pasti berat rasanya ketika lebah tak mampu menghasilkan madu
Pasti berat rasanya ketika burung tak mampu terbang
Pasti berat rasanya ketika ikan tak mampu berenang
Pasti berat rasanya ketika tangan terluka namun tak ada mata yang menangis
Pasti berat rasanya ketika mata menangis namun tak ada tangan yang mengusap
Pasti berat rasanya punya sahabat terbaik tapi tak bisa berkomunikasi

Rasa rindu semakin merajalela
Membuat jarak yang memisahkan menjadi begitu terasa
Bahkan rasa kehilangan yang  ada mungkin saja akan berakhir dengan air mata.
Kata-kata yang terangkai lewat jemari ini mungkin tak seindah para pujangga
Namun izinkanlah jemari ini menyampaikan sedikit rasa
Rasa rindu dengan kalian para sahabat tercinta

Terakhir untuk hari ini, jika kalian merasa tidak sanggup untuk meneruskan misi ini lebih baik jujur daripada diam-diam.

Kalian perlu tahu, diam memang emas tapi berkata kebenaran adalah berlian.
Jadi harus berani berkata jujur kalau memang sudah tidak sanggup, jangan sampai misi ini membuat kita menjadi terbiasa untuk tidak berkomunikasi.

Salam rindu untuk kalian,


Read more

8 Juli 2014

Pembuka AC
01.311 Comments

Persahabatan itu seperti mata dan tangan
Ketika mata menangis tangan mengusap
Ketika tangan terluka mata menangis

Ketika mata menangis dan tangan terluka saat itulah mereka saling melengkapi dengan segala kekurangan yang ada.

Secara historis, kita tak tahu pasti kapan kita  mulai berkumpul untuk pertama kalinya secara bersama-sama. Namun satu hal yang pasti kita telah membuat sebuah keputusan untuk menghadapi pertempuran di perkuliahan bersama-sama. Meski kita belum lama bersama namun rasa kekeluargaan itu selalu terasa saat kita berkumpul berbagi canda tawa serta duka dan air mata. Kata orang ‘yang penting bukan kuantitas (jumlah) tapi kualitas’ mungkin hal inilah yang membuat kita semakin tak bisa untuk berpisah karena kita selalu membuat waktu-waktu pertemuan itu menjadi waktu-waktu yang berkualitas.
Karena kebersamaan kita, saya sebagai manusia yang sangat mencintai kebersamaan mendapat sebuah ide untuk menamai kebersamaan kita sebagai AROMA CERRYY.

Indonesia itu kaya, berbagai macam etnis, suku, budaya dan agama ada di Indonesia. Mungkin kita ‘AROMA CERRYY’ bisa mewakili kekayaan Indonesia itu walau hanya menjadi contoh kecil. Kita berasal dari daerah yang berbeda, suku yang berbeda, agama yang berbeda dan kepribadian serta sifat yang berbeda-beda pula. Namun segala sesuatu itu menjadi indah karena adanya Perbedaan.
Hari ini adalah hari pertama kita menjalankan misi besar kita. Dan walau baru hari pertama saya sudah merasakan rindu yang begitu dalam. Oleh karena itulah saya mencoba meluapkan rasa rindu saya lewat tulisan ini.

Tak banyak yang ingin saya sampaikan, hanya ingin berpesan kepada semua teman-teman AROMA CERRYY, meski kita sedang menjalankan sebuah misi besar tapi jangan pernah merasa malu jika merasa sudah tidak sanggup, langsung laporkan. Jangan jadikan misi ini sebagai sesuatu yang membuat kita terbiasa untuk tidak berkomunikasi. Ini hanya pembukaan. Akan berlanjut di part berikutnya, selamat menunggu.

Salam rindu untuk kalian



Read more

18 Juni 2014

Sebuah Ide tentang Rahasia
03.35 10 Comments

Ketika kita tidak mempunyai rahasia, maka jangan merahasiakan apa yang kita punyai.

Hari ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengatakan ini. Gejolak ini semakin menggebu-gebu. Tak sanggup rasanya melihat reaksi orang-orang yang sudah sejak lama menunggu ini. Menceritakan sesuatu yang bernama 'Rahasia' bagaikan orang atheis yang paham konsep ketuhanan. Hal yang satu ini tidak seharusnya diceritakan dan disulap menjadi sebuah tulisan. Saya sendiri bingung kenapa saya memilih tema ini dalam RnC edisi 4 kali ini.

Kronologi kejadian,
Semuanya bermula ketika saya diajak oleh seorang teman yang berambut tidak panjang untuk bergabung dalam sebuah kegiatan bernama RnC. Disini saya jadi mengenal beberapa teman dengan semua kelebihan yang ada awalnya saya mengenal si Mata Kelelawar (Pandi), kemudian saya mengenal 'Si Datar' (Tika) dan beberapa orang lainnya yang saya belum berhasil menemukan aibnya. Kegiatan ini adalah kegiatan dimana setiap dua minggu para 'pejuang pena' (baca;blogger) diwajibkan untuk mengeluarkan sebuah tulisan dengan tema yang telah ditetapkan oleh mereka yang mendapat giliran untuk memberikan tema. Ketika saya bergabung saya sudah memasuki edisi yang kedua dari kegiatan ini, namun sebagai remaja yang kreatif (kurang kerjaan) saya juga mengikuti edisi pertama di waktu yang tidak tepat. Nah, sejak edisi kedua itu saya telah memikirkan tentang tema kali ini. Saya bertekat dalam hati, jika saya yang mendapat giliran untuk menentukan tema maka saya akan membuat tema 'Rahasia Besar dalam Hidup'.

Tujuan saya memilih tema ini merupakan RAHASIA yang akan saya ceritakan, jadi sebenarnya saya membuat tema ini hanya untuk mengetahui RAHASIA BESAR dalam hidup teman-teman sekalian, dan jika teman-teman bertanya apa Rahasia saya, nah inilah Jawabannya.


Read more

26 Mei 2014

Hari Bersamanya
07.03 5 Comments

Nama saya Randy, tapi saya sering dipanggil Afgan sama temen-temen saya. Temen-temen saya emang terkenal jujur sih, karena saya emang mirip-mirip sama Afgan. Atau, Afgan deh yang mirip sama saya. Kata orang kalau mirip itu pasti jodoh, buktinya saya sama afgan sampai sekarang gak jodoh.

Saya punya kulit sawo gosong matang, rambut mandarin, mata bulat, alis bergelombang, gigi putih seputih nasi goreng, hidung mancung 2 cm dan postur tubuh saya kurang 50 cm lagi sampai 200 cm. Gimana? Mirip kan sama Afgan? Kalau kurang yakin, baca deh ciri-ciri saya sekali lagi. Yang bedain antara saya dengan Afgan, Cuma kaca mata sama lesung pipinya Afgan doang. Asli.

Well, berhenti ngomongin
 majikan kembaran saya si Afgan. Kali ini saya mau cerita tentang kisah nyata yang belum terjadi. Awal kisah, kita langsung mulai saja di TEKAPE.

Hari Bersamanya, 2 kata ini cukup mampu membuat batin tertekan. Dua kata ini adalah dua kata yang dijadikan tema oleh remaja-remaja lebay yang menamai kegiatan mereka dengan RnC. Saya bingung atas dasar apa tema ini dipakai, namun oleh karena saya juga merupakan bagian dari mereka dengan
 terpaksa senang hati saya harus mengikutinya.

Saya telah berusaha mengeluarkan segenap kemampuan saya untuk masuk ke dalam tema ini. Saya sudah membiarkan otak saya berfikir lebih keras dari biasanya. Saya juga mencoba menggali lebih dalam ke dalam ingatan saya, namun apa daya tak ada hal yang bisa saya bagikan.

Hari demi hari terus berlalu, tantangan belum juga dapat diselesaikan, dengan segala keterbatasan yang ada akhirnya saya membiarkan jemari saya untuk menari dan bergerak lincah di atas keyboard. Membiarkan setiap gerakan, merangkaikan setiap kata yang difikirkan tanpa harus mebuat batasan. Akhirnya timbul lah sebuah pemikiran, kenapa saya tidak menulis puisi saja sebagai goresan penjawab tantangan.

Hari Bersamanya...
Ini adalah kisah yang tak berujung, 
Kisah kasih tak bermakna penuh dengan tanda tanya ?
Yang sengaja aku tulis hanya untukmu.
Tak hanya pujangga yang bisa bersyair
Tak hanya penyanyi yang bisa berdendang
Tak hanya pelawak yang bisa melucu
Ternyata Penulis juga bisa menulis
Hari Bersamanya..
Aku telah menghabiskan hariku hanya untukmu
Melewati dinginnya malam tanpa kekasih
Menghabiskan tenaga untukmu
Meneteskan keringat dihadapanmu
Mengeluarkan darah ketika aku kena pisau
Hari Bersamanya...



Read more