Seminggu Berlalu - Randy Lorena Candra

14 Juli 2014

Seminggu Berlalu


Aku bingung harus menyebut apa saat ini. Saat dimana aku membiarkan fikiranku bebas melepaskan segala hal yang sedang terfikirkan. Aku ingin menyebutnya malam, namun putaran waktu telah menunjukkan tanda bahwa aku harus bersiap menuju hari yang baru. Aku ingin menyebutnya hari yang baru namun kesepian dan kerinduan yang melanda hati membuat aku belum siap untuk melewati hari yang baru. TANPA KALIAN.

Saat sepi datang, tak banyak hal yang bisa aku lakukan hanya bisa mengingat saat ketika kita sedang berkumpul bersama menghabiskan detik demi detik.

Aku sempat bingung dengan diriku sendiri. Rasanya saat ini aku adalah manusia tanpa jati diri.

Ingin terlihat kuat bagai pahlawan, padahal aku lemah tanpa ada yang menguatkan

Ingin terlihat tegar seperti karang, padahal aku rapuh karena hati merasa hilang

Ingin terlihat dingin seperti es, padahal gejolak hati membuat air mata menjadi menetes

Sedikit naif memang jika aku harus mengakuinya. Karena hakikatnya aku yang menyusun semua rencana ini. Namun aku harus mengakui bahwa saat ini, saat dimana aku membiarkan hati berbicara lewat tulisan, aku sangat merindukan kalian dan rasanya ingin menyudahi semua rencana ini.

Bukan bermaksud untuk menjadi pecundang yang kalah sebelum berperang, aku hanya ingin berusaha menjadi seorang perwira yang mengakui kekalahan di medan perang. Bukan tak ingin untuk melanjutkan pertempuran hingga akhir, namun hanya ingin melihat seberapa rapi rasa rindu itu telah terukir.

Sahabat, hari-hariku disini benar-benar terasa sepi tanpa kalian. Semoga kalian merasakan hal yang sama. Aku sangat merindukan kalian.

Bagaimana kalau kita sudahi misi ini?

2 komentar:

  1. Ingin terlihat kuat bagai pahlawan, padahal aku lemah tanpa ada yang menguatkan.
    Ingin terlihat tegar seperti karang, padahal aku rapuh karena hati merasa hilang.
    Ingin terlihat dingin seperti es, padahal gejolak hati membuat air mata menjadi menetes.
    Kalau kita sama-sama merasakan hal-hal yang di atas lebih baik kita sudahi aja misi ini. Aku jujur uda enggak sanggup. Karena aku lemah, aku rapuh, dan aku merasa ada yang hilang. Aku takut ini jadi kebiasaan, kebiasaan yang membuat jarak di antara kita. Berpikirlah teman, lebih baik ini kita hentikan saja. Hilangkan gengsi!
    Aku sayang kalian :'D ({})

    BalasHapus