Siklus Ramadhan - Randy Lorena Candra

23 Juli 2014

Siklus Ramadhan


‘Orang mana bisa selamanya sama’ – Raditya Dika

Kupu-kupu, setiap orang pasti punya pemikiran yang sama dengan binatang yang satu ini. Indah, cantik dan sedap dipandang mata. Hampir semua tahu bahwa kupu-kupu berasal dari kepompong. Tidak sedikit diantara kita yang sering mempertanyakan bagaimana bisa kepompong yang begitu jelek bisa berubah menjadi kepompong yang begitu indah.

Jawabannya adalah siklus. Siklus hidup akan selalu berubah seiring berjalannya waktu. Tak Cuma kupu-kupu yang punya siklus, manusia juga punya siklus. Manusia pasti berubah, tak ada manusia yang tidak berubah. Tak ada manusia yang akan tetap seperti itu selamanya seiring berjalannya waktu. Tak ada manusia yang selamanya menjadi bayi. Manusia pasti akan mengalami perubahan siklus. Dari bayi ke balita, dari balita ke anak-anak, dari anak-anak ke remaja hingga mencapai dewasa.

Intinya, waktu pasti akan merubah sesuatu. Begitu juga momen ramadhan tahun ini. Banyak perubahan yang mungkin bukan hanya saya yang merasakannya, kalian semua mungkin juga merasakan perubahan-perubahan itu. Saya pribadi merasakan bahwa ramadhan tahun ini terasa begitu berbeda dari sebelumnya.

Dulu, ramadhan adalah momen hangat bersama keluarga, menghabiskan waktu bersama keluarga besar. Namun seiring berjalannya waktu kehangatan itu tak lagi bisa dirasa, sebagian besar saudara tak bisa lagi berkumpul bersama karena banyaknya rutinitas kerja. Ramadhan tahun ini terasa berbeda, rumah jadi lebih sepi dari biasanya. Sahur dan buka puasa tidak seramai biasanya. Dan bahkan hari-hari menjelang ramadhan juga tak semeriah biasanya.

Dulu, ramadhan adalah momen dimana haus dan lapar menjadi musuh utama. Namun semenjak jadi mahasiswa semua jadi biasa aja. Karena kita udah terbiasa nahan lapar di akhir bulan nunggu kiriman.

Dulu, sebelum ramadhan ada tradisi mandi belimau. Namun sekarang tradisi itu hilang bukan karena sengaja melupakan namun karena tak ada yang menyiapkan air mandiannya karena waktu itu belum pulang kampung.

Dulu, pas ramadhan selalu ada orang spesial yang katanya ngebangunin lewat sms atau telpon, tapi faktanya kita udah bangun duluan sebelum dapat sms atau telpon itu. Namun sekarang orang spesial itu udah gak ada lagi.

Bicara masalh orang spesial, kami akhhirnya sepakat untuk menjalani hidup masing-masing dan kebetulan waktu itu saya yang mutusin. Keren kan?
Iya, saya yang mutusin untuk nerima keputusan dia kalau dia udah mutusin saya.
Tapi jujur saya udah move on ya. Cuma akhir-akhir ini agak sering ngecek timeline dia sih.

Dulu, pas ramadhan gak ada yang ngundang untuk ngisi acara, sekarang lumayan bisa ngisi acara ramadahan sekolah, ngelucu sambil berdiri  (sumpah: ini bagian sombong).

Apa Cuma saya yang mungkin merasakan perubahan siklus ini?

Jujur saja saya sangat merindukan momen ramadhan ketika siklus masih berkenan untuk membiarkan saya merasakan kehangatan ramadhan bersama keluarga. Saya berharap semoga suatu saat siklus bisa mengantarkan saya pada masa dimana segala yang baik dan bahagia di ramadhan yang dulu dengan ramadhan yang akan datang bisa bergabung. Dan semoga ketika masa itu datang saya masih sempat untuk merangkai kata dalam tulisan.



4 komentar:

  1. ternyata bukan cuma aku doang yg ngerasain kalo Ramadhan kali ini beda. idenya hampir sama kaya punyaku. karena kita sebagai mahasiswa udah biasa kelaperan, khususnya pas akhir bulan, puasa jadi kerasa biasa aja, sama kaya hari2 sebelumnya.

    masalah mutusin ama move on itu kampret banget mur. sindiran keras buat cowok2 yg engga ada keren2nya sama sekali karena diputusin cewek duluan. juga buat orang2 yg ngakunya udah berhasil move on tapi masih aja ngintipin temlennya mantan. wkwk

    well, menurut aku secara keseluruhan tulisan ini kece, jauh lebih baik dari yg sebelum2nya, engga terlalu bertele2, humor udah pas pada tempatnya, antar paragrafnya juga udah nyambung, dan rapi sehingga enak dibaca. sayangnya warna templatenya agak nyiksa mata. padahal kan aku juga pengen baca postingan2 yg lainnya :(

    oh ya, selamat ya... ternyata kamu punya jari juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya madam.

      Eh tapi aku keren loh madam, kan aku yang mutusin duluan madam. Aku bukan cowok yang diputusin duluan.
      Trus buat orang yang ngakunya move on tapi masih sering kepoin mantan itu sama kayak lagi makai kaos yang ada tulisannya 'ini bukan kaos'

      haha, makasih madam. dapat komen soal warna langsung aku ganti noh warna templatenya silahkan baca postingan yang lain madam.

      Iya ini baru ketemu jarinya madam

      Hapus
  2. aku mau komentar apa ya, aam sudah mengatakan semuanya sih.

    tulisan kamu seperti mengupas fakta tapi canda, singkat tapi panjang, dan keliatan banget yang nulis orang pengen berubah <<maksudnya

    aku heran kamu produktif juga nulis ya haha terimalah aku menjadi muridmu guru #preet

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha tapi kebanyakan karyaku cuma curhat rif. bukan karya sastra

      Hapus