“Berharap bisa menjelaskan sesuatu bernama cinta sama seperti berharap bisa melihat telinga sendiri tanpa cermin” Randy Lorena Candra (2014)
Bicara soal cinta,
semua orang mungkin pernah mencoba memaknainya dengan bahasa masing-masing.
Namun tak bisa dipungkiri tak seorangpun bisa menjelaskannya. Itulah alasan
kenapa postingan kali ini diberi judul Undefined thing: Love
Katanya, sejak
dilahirkan manusia sudah merasakan cinta. Cinta dari seorang ibu kepada anak.
Karena cinta, seorang ibu mencurahkan perhatian, memberikan kepedulian dan
menunjukkan kesiapan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh anak. Jika cinta
dipandang dari sisi yang ini maka definisi cinta sudah kita dapat yaitu 'perhatian,
kepedulian dan kesiapan'.
Katanya, cinta itu
hampir sama dengan kemerdekaan. Jika kemerdekaan adalah hak segala bangsa maka
cinta adalah hak segala manusia. Artinya semua orang berhak untuk mencintai dan
dicintai tanpa ada orang lain yang boleh mengganggu gugat. Jika cinta dipandang
dari sisi yang ini maka definisi cinta sama seperti definisi HAM 'hak-hak
dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir dan tidak boleh diganggu oleh orang
lain'.
Pertanyaannya,
sudah cukupkah dua definisi di atas mewakili segala hal tentang cinta?
Jawabannya tentu belum.
Faktanya banyak
jawaban yang akan muncul ketika manusia diberikan pertanyaan yang sama 'Kenapa
kamu mencintainya?'
Aku mencintainya karena dia cantik, baik dan
perhatian.
Ini namanya bukan
cinta tapi kekaguman.
Aku mencintainya karena dia misterius sulit
ditebak.
Ini namanya bukan
cinta tapi rasa penasaran.
Aku mencintainya karena dia membutuhkan
pendamping.
Ini namanya bukan
cinta tapi rasa kasihan.
Jika cinta diartikan sebagai
sesuatu yang bisa membuat hati berdebar-debar dan jantung berdetak lebih cepat
maka petasan yang bunyinya keras adalah sumbernya cinta.
Jika cinta
diartikan sebagai sesuatu yang bisa memberikan kehangatan maka selimut adalah
sumbernya cinta.
Apa yang bisa
disimpulkan dari semua ini? Hanya satu, cinta adalah Undefined thing-Sesuatu
yang tak terdefinisi. Sebagai manusia yang pasti pernah merasakan cinta kita
tak perlu berusaha memaknai cinta karena definisi cinta bergantung dari segi
mana kita menilainya. Ketika kita mencinta, yang perlu dilakukan hanyalah
menjadi anak kecil. Cinta hanya sesimpel aku cinta kamu tanpa alasan yang pasti.
Jika kamu
benar-benar mencintai seseorang maka sampaikanlah
Aku cinta kamu,
itulah tiga kata yang ingin kumiliki sepanjang hidupku-Alexandrea .
Namun jika kamu
belum merasa dirimu pantas untuk mencintai maka Jangan pernah melukiskan warna-warni cinta
dikehidupan seseorang jika pada akhirnya yang tersisa hanyalah warna hitam saja .

kalau menurutku ini tulisan terbaikmu di banding tulisan2 yang lainnya. kamu bisa menyampaikan ide dengan baik. tapi perlu diperhatiin kalo nulis dengan awalan "di". kapan "di" harus digabungin ama kata berikutnya dan kapan enggak. oke, tetep semangat nulis dan nebar pengaruh positif ke banyak orang ya ;)
BalasHapusTerimakasih aam. Sumpah tulisan kali ini aku betul-betul kesusahan. Ini salah satu dampak positif karena aku iri sama karya-karya kalian.
HapusIya, bagian penggunaan di nya udah dikoreksi madam
kereeeen ayiii :D
BalasHapusmakasih ya mbebb
Hapusdatang lagi ya
BalasHapusYang aku dapat dari tulisan ini adalah kamu dapat mendefinisikan sesuatu yang tidak bisa didefinisikan.. seperti melihat ikan didalam air yang keruh *ahapalahitu.. pokoknya keren ran
BalasHapusmakasih rif. Kamu ini mentang-mentang aku kuliah di perikanan ungkapannya juga pake ikan-ikan segala :D
Hapusouch ternyata ada makna yang tersirat dikomentarku haha, kamu juga sih ran bagai ikan dibalik asam pedas, kecut2 menggairahkan...hahaha
Hapusplease deh rif. aku ini sudah bosan mendengar ikan.
HapusKeren. Tapi... Ada tapi nya dikit :D
BalasHapusapa tapinya gustika? haha
Hapus