Setelah memilih untuk
mengabdi dalam dunia sosial di Indonesia Mengajar selama setahun, praktis jiwa
sosial dan keinginan untuk bisa bermanfaat dengan orang sekitar semakin
menjadi-jadi. Setiap memilih pekerjaan atau memulai kegiatan saya selalu
menjadikan "dampak" sebagai salah satu pertimbangan. Apakah yang saya
lakukan nantinya bisa berdampak untuk orang di sekitar saya?
Namun
tak bisa dipungkiri, hasrat untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dan
menyiapkan masa depan juga tak bisa dikesampingkan.
Siang
itu, saya sedang berada di Mansalong. Sebuah desa di Kalimantan Utara dekat
dengan Desa dimana saya selama setahun ini mengabdi. Bulan terakhir mengabdi,
saya sempat tertekan dan kebingungan akan kemana saya nanti setelah pengabdian
ini. Ketika memutuskan bergabung di IM, saya terhitung sebagai Fresh Graduate
yang belum punya pengalaman kerja. Siang itu, saya iseng membuka Linkedin dan
mencari berbagai lowongan yang memungkinkan untuk saya daftarkan.
Saya tidak tahu darimana
sumbernya, yang jelas ketika itu lowongan sebagai Local Heroes di Aruna
Indonesia muncul di timeline Linkedin saya, dengan Bahasa “Kamu berjiwa
petualang? Berani bergaung untuk ikut mensejahterakan nelayan”. Saya sangat
tertarik dengan kalimat ajakannya. Saya berfikir inilah waktunya bagi saya
untuk tetap bisa bermanfaat namun dengan bidang ilmu yang sesuai dengan apa
yang saya pelajari selama hampir 5 tahun di perkuliahan. Saya tidak langsung
mendaftar, saya memutuskan untuk mencari tahu tentang Aruna Indonesia karena
saya benar-benar buta dengan perusahaan ini. Hanya karena secara tidak sengaja
baru saya tahu tentang perusahaan ini.
Singkat cerita, hasil
penelusurusan saya membuahkan hasil bahwa Aruna adalah sebuah start up bidang
teknologi yang bekerja di industri perikanan dan kelautan. Aruna punya tujuan
mulia menurut saya, karena berupaya untuk menyentuh langsung nelayan dengan
memberikan jaminan harga dan jaminan pasar yang lebih baik kepada nelayan. Atas
dasar misi yang dibawa dan atas dasar tujuan mulianya maka saya tertarik untuk
bergabung. Akhirnya saya mendaftar dan melewati berbagai prosesnya. Tepat pada
03 Februari 2020, saya terikat kontrak dengan Aruna selama setahun. Saya
menolak tawaran sebagai Fasilitator Pendidikan di Tubaba Cerdas, karena bagi
saya ini adalah kesempatan untuk menuntaskan apa yang sudah saya pelajari
selama ini.
Semoga keputusan saya
untuk bergabung dengan Aruna adalah keputusan yang tepat dan saya benar-benar
bisa bermanfaat untuk nelayan Indonesia. Sejauh ini, saya masih merasa hingga
saat ini Aruna adalah tempat yang sangat baik untuk belajar. Semoga Aruna dan
saya tetap bisa fokus pada tujuan yaitu berdampak sosial bagi seluruh Nelayan
Indonesia. Pun seandainya visi dan misi Aruna berubah suatu saat nanti, saya
akan keluar dan saya lebih memilih fokus pada misi pribadi yaitu selalu
bermanfaat dimanapun berada.
Ampana, Kabupaten Tojo
Una-Una, Sulawesi Tengah
Bertanya soal Visi Sosial Aruna pada Mentor Budiman Goh |
Dinner with Nakama |
#MiniSoccer |
Tidak ada komentar: