Mungkin sudah menjadi sifat umum pada
diri manusia yang selalu bisa menjadi tukang kritik. Dan bahkan banyak dari manusia yang hanya bisa mengkritik tanpa
memberi solusi. Jujur saja saya juga termasuk si tukang kritik. Saya yang saat ini masih manusia
biasa hanya bisa menulis untuk menyampaikan kritik terhadap Fenomena yang ada
di Indonesia.
Pada dasarnya setiap rakyat suatu
bangsa seharusnya bangga terhadap kemajuan yang telah di alami oleh bangsanya.
Namun saat ini saya sebagai rakyat suatu bangsa yang Besar yaitu INDONESIA tidak merasa bangga terhadap
perkembangan yang ada di Indonesia dalam beberapa bidang khususnya bidang
pertelevisian.
Seiring berkembangnya IPTEK di dunia
Indonesia justru menunjukkan kemunduran dalam urusan siaran televisi. Acara
televisi saat ini telah berkembang secara DINAMIS dengan konsep acara yang
hampir seragam di hampir seluruh stasiun televisi yang menurut saya pribadi
lebih kepada sifat LATAH. Latah dalam hal ini adalah terkesan terlalu
memaksakan untuk mengikuti tren yang menyebabkan hilangnya Pluralisme acara
televisi. Kebanyakan siaran tv yang ada saat ini lebih menonjolkan GOYANGAN
dibanding dengan siaran yang bermutu.
Secara lebih spesifik saya harus
menyebutkan bahwa Trans 7 (Oplosan), RCTI (New Gas Pol), Antv (Cabe-cabean)
adalah merupakan stasiun tv yang menurut saya adalah stasiun yang telah
menunjukkan KE-DINAMIS,LATAH-AN. Jujur saja saya dulunya adalah seorang
penikmat Stasiun Trans 7 karena dulunya menurut saya mereka memiliki konsep
acara yang sangat kreatif dan bermutu tinggi. Namun seiring dengan kenyataan
yang ada kini kekaguman saya itu telah berkurang.
Nah, setelah memaparkan pendapat saya
di atas mari kita jawab pertanyaannya 'DINAMIS atau LATAH' ?

Tidak ada komentar: